Jumat, 31 Mei 2013

Kata-kata Mutiara Persahabatan

Sahabat bukan mereka yang menghampirimu ketika butuh, namun mereka yg tetap bersamamu ketika seluruh dunia menjauh.

Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

“Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya. Banyak pula orang yang telah menikmati indahnya persahabatan, namun ada juga yang begitu hancur karena dikhianati sahabatnya”

Tak ada yang sempurna, sahabatpun pernah berbuat salah, tapi kamu selalu temukan sebuah alasan tuk maafkan mereka.

“Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita”

Siapa yang ingin bersama kamu pada saat tiada satupun yang dapat kamu berikan??. Merekalah sahabat-sahabat kamu.

“Jangan hianati dia! karena dialah yang selalu ada sebagai penggantimu, karena dia sahabatmu!”

Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari pada seribu teman yang mementingkan diri sendiri.
Dalam masa kejayaan, teman-teman mengenal kita. Dalam kesengsaraan, kita mengenal teman-teman kita. Ingatlah kapan terakhir kali kamu berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping kamu??. Siapa yang mengasihi kamu saat kamu merasa tidak dicintai.

“Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya”

“Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya”

“Persahabatan diwarnai dengan berbagai pengalaman suka dan duka, dihibur-disakiti, diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian”

“Tiada yang lebih indah daripada kasih seorang sahabat, sahabat menaruh kasih di setiap waktu selalu ada dalam setiap kesukaran”


Permainan SOS

SOS
SOS adalah (biasanya dua pemain tetapi mungkin lebih) permainan yang dimainkan dengan kertas dan pensil, biasanya dimainkan oleh anak-anak. Hal ini mirip dengan tic-tac-toe tapi dengan kompleksitas yang lebih.

Sebelum bermain dimulai, grid n × n kotak (dengan n menjadi 3 atau lebih) ditarik. Pemain pertama yang pindah (yang dapat dipilih oleh, misalnya, lempar koin) menulis baik S atau O dalam salah satu kotak, dimana itu menjadi giliran pemain kedua itu.
Pemain kedua memiliki pilihan untuk menulis S atau O dalam sebuah kotak kosong.

Tujuan dari permainan ini adalah untuk setiap pemain untuk mencoba untuk membuat (pada gilirannya) lurus urutan SOS antara kotak terhubung (baik diagonal, horizontal, atau vertikal), dan menciptakan banyak urutan seperti mereka bisa.

Jika seorang pemain berhasil menciptakan SOS, pemain yang segera mengambil giliran lain, dan terus melakukannya sampai ada SOS dapat dibuat pada giliran mereka. Jika ternyata bergantian antara pemain setelah bergerak masing-masing.

Melacak siapa yang membuat yang Soss dapat dilakukan dengan, misalnya, satu pemain berputar-putar Soss mereka dan pemain lain menggambar garis yang melalui mereka.

Setelah grid telah diisi, pemenangnya adalah pemain yang membuat sebagian Soss. Jika grid diisi dan jumlah Soss untuk setiap pemain adalah sama, maka pertandingan adalah imbang.

Permainan mungkin mulai secara spontan di lebih dari satu lokasi. Satu mengklaim asal-usul permainan ini adalah bahwa itu diinvestasikan tahun 1947 di Wairarapa Universitas di Selandia Baru oleh anggota tahun 9 kelas yang memiliki hari permainan. Beberapa anak laki-laki di kelas sudah lelah bermain "tic tac toe" dan ingin permainan yang akan bertahan lebih lama.

Selasa, 28 Mei 2013

Cuma Kamu

 "kiki,"panggilku begitu aku masuk kamar kiki dan ternyata kiki lagi asik di depan komputernya

 "Ketuk pintu dulu dong ya!" perintah kiki. "Sorry kebiasaan," kataku cuek. 

"Lagi ngapain ki ?" tanyaku kemudian. "ngerjain tugas," jawab ki. "ya ?" panggil kiki kemudian. "apa ?" "setelah gue pikir-pikir,lain kali kalo lo masuk kamar gue,lo harus ngetuk pintu dulu"

"kirain mau ngomong apaan."  "Yeee... ini serius! gimana kalo gue lagi ganti baju ?"

"iya deh iya,gue janji bakal ketuk pintu dulu. tapi kan kalo lagi ganti baju,pintunya suka lo kunci"

"Emang. tapi kan, siapa tahu suatu hari gue lupa."
"Kalo itu sih rezeki gue,he... he..."
"Lo tuh y,dibilangin juga." kata riko lalu memukul pelan kepalaku.
"ki,masih lama gak ngerjainnya ?"
"Lumayan. Kenapa ? lo mau curhat lagi ?" tanya kiki. Dia tahu aja mauku apa.
"Yup" jawabku.
 "Tiga jam lagi," kata kiki.
"Tiga jam ? Lama bener ! Satu jam yaaa ? tanyaku coba menawar.
"Yaudh,dua jam"
"Satu jam aja yaa ?"
"Gak bisa ! dua jam !" jawab kiki tegas. Kalo ngomongnya udah tegas kaya gitu berarti udah gak bisa di ganggu gugat lagi
"Yaudh ok,gue tunggu dibawah ya!"
"Ya. Ntar gue nyusul"
Dasar ! mentang-mentang kuliahnya jurusan kedokteran, rajinnya gak ketulungan. Tapi dia emang sahabatku plus tetanggaku yang paling mengerti aku. 
"Kikinya ada kan ya ? tanya tante nur,mamanya kiki,begitu melihatku menuruni tangga.
"Ada tante,tapi dia lagi ngerjain tugas. Katanya dua jam lagi baru ngederin cerita aleya" 
"Yaudh,kamu main PS aja di depan. Ada kue yang baru tante bikin,udah tante simpan di depan"
"Iya tante ?" kataku senang dan tante nur mengangguk. aku kan paling suka kue buatan tante Nur. Sumpah ! Enak banget. Aku pun pergi ke ruang depan dan benar aja udah ada dua toples kue kering. Ehm..... yummy !
Setelah dua jam aku main PS dan kuenya udah abis satu setengah tples baru deh kiki nongol.
"Akhirnya lo nongol juga," kataku dan berhenti bermain PS.
"Jangan dimatiin," kata kiki waktu aku mau matiin PS-nya
 "Gue mau main."
"Kan lo mau dengerin cerita gue"

"Kan bisa sambil gue main PS" kata kiki yang sekarang udah asyik main.

"Tapi,lo suka ga dengerin gue ngomong,kalo lagi main PS"
"Lo sih ceritanya bikin bete.  Pasti mau ceita soal pacar lo. Sapa namanya ?
"Egi" jawabku
"Iya bener si Egi. Bener kan lo mau cerita soal dia ?"
"Iya"
"Tuh kan bener. Kalo gitu gue main PS."
"Kiki kok gituu ?"
"Pilih mana,lo cerita sambil gue main PS atau lo gak usah cerita sama sekali ?"
"Iya deh iyaaa"
"Bagus" Kata kiki sambil tersenyum.
"Trus,lo mau cerita apa ?"
"Gue putus sm Egi"
"Putus ? Kenapa ? Dia nuntut perhatian lebih dari lo ?" tanya kiki sambil terus ke monitor Tv.
 "Gak,bukan karna itu" jawabku lesu.
"Kok lo lesu gitu ? pasti dia selingkuh ya?" tanya kiki dan sekarang dia udah berhenti main. kiki memang paling mengerti aku,dia tau kalo aku paling benci di khianti.
"Kemarin waktu gue jalan sama dia,tiba-tiba ada cewek yang ngedeketin gue sm egi dan dia bilang kalo dia cewenya Egi."
"Perang dunia dong!" kata kiki.
"Cuma antara cewe itu sama Egi. Gue sih enggak. Ngapain berantem-berantem di depan umum cuma buat cowok yang ga setia. malu-maluin"
"Gue juga tau kok. Lo pasti bilang sama egi 'KITA PUTUS' terus lo pergi kan ?"
 "Yup! Lo bener!" kataku membenarkan kata-kata kiki.
"Ki,hati gue sakit banget di khianati kaya gitu. Dasar Egi kurang ajar !!!" kataku lagi,kesel.
"Gue ngerti kok" kata Kiki dan menepuk-nepuk kepalaku. "Jangan nangis ya! lo jelek kalo nangis"

  "Ye... sapa yang nangis! Nggak ada kerjaan banget gue nangisin dia. Lgian gue gak sayang-sayang banget kok sama dia"

"Keluar yuk...!" ajak Kiki tiba-tiba. Dan dia mematikan Ps dan juga TV.
"Ke mana ?"
"Makan"
"Pizza ya?"
"Pizza ? Itu sih tinggal pesen aja."
"Gak mau. Gue pengen makan di luar"
"Yaush ok!"
"Lo yang bayar ya ?"
"Iya" jawab kiki pendek dan tentu aja aku seneng banget.
"Gue ganti baju dulu ya!"
"Gak usah. Gitu aja. kan naik motor." kata kiki,aku liat baju yang lagi aku pake,kaos lengan pendek sama celana selutut. Gak malu-malun kok.
"Udah. Ga apa-apa kok. pergi yuk!" kata kiki dengan menarik tanganku.
Kiki emang orang yang paling ngerti akusedunia melebihi orangtuaku. Pokoknya, dalam situasi sesedih apapun, kiki pasti bisa bikin aku seneng lagi. Dan jujur, sebenernya aku sayang banget sama dia. Pacaran dengan cowok-cowok lain tuh cuma buat nyari orang yang bisa ngertiin aku melebihi kiki. tapi tetep aja gak ada yang bisa.

Bukannya gak pernah kefikiran buat pacaran ma kiki,tapi kiki gak pernah punya perasaan yang sama. soalnya,kalo dia suka sama cewek,pasti langsung ditembak. Dulu juga,dia suka sama cewek,langsung ditembak dan diterima. Itu bikin aku shocked. Kejadian itu,waktu dia kelas 2 SMA dan aku masih kelas 3 SMP. Dan gara-gara itu,aku mulai petualangankumencari cowok yang lebih dari dia.

Sebenarnya itu pertama kalinya dan juga terakhir kali kiki pacaran. Sekarang sih dia jomblo,hubungan yang waktu itu cuma sebulan dan dia gak pernah pacaran lagi,mungkin tiap cewek yang dia tembak pada gak mau sama dia. Tapiii,masa sih ?

***
"Kiki !" panggilku begitu masuk rumahnya dan aku liat dia lagi duduk di ruang tamu,tapi oops... dia gak sendirian. Ada cewek cantik di sebelahnya. Apa itu ceweknya kiki ? Soalnya mereka keliatan akrab.
"Hai ya!"
"Lagi sibuk ya ki ? tanyaku,takut ganggu.
"Lumayan. Kenapa ? mau cerita-cerita ?"
"Ga. Gue mau main aja kok."
"Kalo gitu,lo tunggu gue di kamar,main komputer dulu ato lo main PS aja. Gue juga bnetar lagi kok."
"Yaudh,gue main PS aja."
Setelah aku tunggu 15 menit,30menit,satu jam,kiki belum nongol juga. Aku malah denger mereka ketawa-ketawa,bercanda-canda bikin aku gerah aja. Baru setelah dua jam kiki nongol.
"Kenapa muka lo ? kayanya bete gitu ?"
"Emang"
"Tumben,dikasih PS lo bete nungguin gue. Udh gitu,kue mama gak lo sentuh sedikit pun" kata Kiki dan memang disitu ada dua toples kue yang isinya masih penuh.
"Cewek tadi siapa?" tanyaku tanpa menghiraukan kata-kata kiki dan terus aja main PS. Tapi,sekilas aku liat Kiki dan ekspresi wajahnya kayak bilang 'oh ternyata karena itu 'oh ternyata karena itu'
"Itu Indri,temen kampus gue. kenapa ? lo cemburu ? Tenang,dia bukan pacar gue kok" kata Kiki dengan nada menggoda.
"Iya,gue cemburu" kataku jujur dan itu bikin kiki kaget,soalnya aku pake nada serius dan kiki tahu itu.
" Serius lo ?"
"Iya. Gue serius 1.000%. Gue kesel waktu lo sama dia ketawa-ketiwi. bercanda-canda ria. Rasanya pengen ue usir tuh cewek pergi." kataku meluapkan kekesalanku dan kiki cuma tersenyum lembut.
"Kok lo malah senyum-senyum gitu ?" tanyaku tambah kesel soalnya aku lagi serius-seriusnya dia malah senyum-senyum.
"Ga kok. Gue cuma seneng akhirnya lo bisa jujur."
"Maksud lo?" tanyaku,soalnya ga ngerti apa yang di maksud.
"Baru kali ini gue liat lo sekesel ini,biasanya,sedeket apapun gue sama cewek,lo ga pernah kesel. Malah keliatan biasa aja."
"Soalnya,cewek tadi mirip sama cewek lo waktu gue SMP."
"Maksud lo? Sama Vika?" tanya Kiki dan aku mengangguk. Langsung aja tawa Kiki meledak
"Kok lo malah ketawa?"
"Sorry. Jadi dulu lo ga tau cerita soal Vika?"  tanya Kiki,tawanya udah mulai berkurang.
"Emang gimana gitu? Lo kan ga pernah cerita. Yang gue tahu,lo sm dia jadiannya cuma sebulan."
"Lo tahu semua gara-gara apa?"
"Vika selingkuh?"
"Bukan,Dia yang mutusin gue kok."
"Kalo gitu,lo yang selingkuh?"
"Bukan. Kita putus gara-gara lo."
"Kok gue? Gue kan ga ngapa-ngapain,"kataku merasa ga berdosa.
"Emang. Tapi,lo udah nempel di sini, " kata Kiki menunjuk kepalanya.
"Dan di sini."Kali ini menunjuk dadanya
"Terlalu lekat.Jadi gue sering banget ngomongin lo."
"Kalo gitu,kenapa lo nembak dia?"
"Soalnya dia suka Mr.Bean."
" Cuma karena itu?" tanyaku dan Kiki mengangguk. Dari dulu sampai sekarang, Kiki emang suka banget sama yang namanya Mr.Bean.
"Dan sekarang, intinya lo suka sama gue?" tanyaku dan Kiki mengangguk lagi."Terus,kenapa lo ga bilang dari dulu?"
"Dulu kita tuh deket banget,sekarang juga sih..saking deketnya,dulu gue ga nyadar kalo gue suka sama lo.Waktu gue nyadar,lo udah bareng sama orang lain.Dah gitu,putus dari ini,lo jadian sama yang lain.Gue jadi bingung buat bilang sama lo," jelas Kiki
"Lo bego!" teriakku.
"Lo tahu kan gue suka sama lo?" tanyaku diiringi anggukan Kiki. "Terus kenapa lo masih bingung juga buat bilang suka sama gue?"
"Gue pengin lo berhenti bertualang cinta,"jawab Kiki.
"Tau ga sih,Ki? Gue bertualang cinta buat nyari seseorang yang bisa ngertiin gue melebihi lo.Lo inget ga kapan pertama kali gue pacaran?"
"Lo pacaran,waktu gue..."kata Kiki dan dia menatapku kaget.
"Ya,waktu lo pacaran sama Vika.Waktu itu,gue shocked banget.Gue kira,gue bakal kehilangan lo.Makanya gue nyari orang yang lebih baik dari lo.Tapi,ga pernah gue bisa temuin," jelasku dan air mataku mulai keluar.Akupun menghapus setiap air mata yang jatuh.
"Yang bisa bikin gue berhenti berpetualang cinta tuh cuma lo,Ki."
"Sorry ya Ya! Ga semua dari lo bisa gue ngerti.Tapi mulai sekarang gue bakal ngertiin lo dari sebelumnya.Jadi lo mau kan berhenti berpetualang cinta?"tanya Kiki dengan tatapan lembut dan akupun mengangguk
"Udah ah,lo jangan nangis,Jelek tahu!" Kata Kiki dan mengacak-ngacak rambutku
"Gue udah ga nangis lagi kok," kataku dan menghapus tetesan air mataku yang terakhir.
"Good! Pesen Pizza yuk!"
"Ga mau.Gue pengin makan di luar."
"Mata lo masih sembab kali."
"Ga apa-apa. Ntar juga ilang."
"Ya udah, ok!"
"Lo yang bayar ya?"
"Iya. Biasanya juga gue yang bayar kan?"
"Iya.He...He..."
Akhirnya,orang yang paling ngertiin aku,sekarang bisa kumiliki. Semoga dia bisa jadi orang yang terakhir buat ku.Karena cuma dia yang bisa ngertiin aku.